Senin, 31 Januari 2011

BANGKITLAH GENERASI-KU

    
Terlalu lama kampoeng kita tidak berprestasi. Terlalu jauh desa kita tertinggal oleh desa-desa lain. Masyarakat sudah rindu akan hal-hal yang bisa dibanggakan. Sementara di tempat lain  Putra Putri asli desa kita berhasil dan berprestasi. Sungguh sejujurnya desa kita sangat potensial. Adakah yang salah?

    Mari sejenak kita flashback mengenang sejarah. Dahulu para senior / kakak2 kita sudah mengajarkan banyak hal. Perlu rekan rekan semua ingat bahwa Kakak, Bapak , Ibu  dan kakek nenek moyang kita selangkah lebih maju dari lingkungan sekitar. Beberapa contoh kecil antara lain :
  1. Religi = Pasegeran dahulu adalah desa yang paling agamis masyarakatnya. Haji pertama se-kulon gunung condong adalah warga pasegeran.
  2. Seni = Kakak2 kita sudah bermain musik dengan peralatan sederhana jauh sebelum desa desa lain mengenal musik. Ketoprak dari jaman Mbah Darmo CS., Kosidah dari jaman Bu Darisman  Drama panggung dari jaman  Mba Siti CS. Tari-tarian dari jaman Mba Mursiah, lawak dari jaman Mas Soe CS. dan Dangdut dari jamannya Mas Tibi, Mas Wanto, Mas Kusno, Mas Margo CS.
  3. Organisasi = Argo Damar sebagai organisasi perantau dan Remaja masjid sebagai organisasi pribumi berlomba mengadakan kegiatan sosial. Menghangatkan suasana desa, tanpa pamrih, sarat makna sosial dan tanpa kepentingan politik.

    Tidakkah kita berkeinginan meneruskan perjuangan mereka dengan segala kemudahan dan berbagai fasilitas yang sudah ada? Sementara dulu dengan segala keterbatasan mereka masih bersemangat. Sudahkah tertutup nurani hingga kita tak mampu lagi melihat hal2 yang baik? Daripada sibuk menghujat koruptor, mencaci pejabat, menuntut pemimpin mari kita lihat diri kita sendiri. Sudahkah berbuat untuk kebaikan?

Kalau bukan kita siapa lagi ?
Kalau tidak sekarang kapan lagi?
Marilah kita bersinergi membangun dan meramaikan kampoeng halaman kita. Berkontribusi memberi cendera mata kepada keluarga disana. Kepentingan pribadi dan keluarga tidak akan ada habisnya. Mencari uang tidak akan ada puasnya. Tapi sebutir pasir kebaikan kita akan dikenang adik2 kita hingga mereka akan berpikir untuk membalas dengan kebaikan lagi.

Artikel ini hanya bertujuan untuk pembangkit semangat. Mohon konfirmasi apabila terdapat hal yang tidak sesuai.

By   ZUL

3 komentar:

  1. Diterima saran & kritik. Tidak terima hujatan...

    BalasHapus
  2. memang bnar skali pasegeran yg dlu amt kental akn unsur kbudayaan mnjunjung tggi nilai2 dan norma baik itu sisi agama,ksenian serta aplikasi sikap sopan santun kni mulai hilang scara berlahan lahan kita smua sadar akn hal itu...argumen saya pribadi bgaimna kalau kbudayaan tsb kmbli dibangkitkan dg di sisipi unsur modernisasi scra tdk lngsung kita bsa mrasakn prubahannya
    gmna argumen sodara.kawan semua?????????????

    BalasHapus
  3. Setuju Nan. Bkn waktunya lg hanya sebagai penonton desa sebelah. Kita bisa untuk lebih baik dari mereka asal ada kemauan....

    BalasHapus